Pada Maret 2020 terjadi deflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 103,26. Dari 90 kota IHK, 43 kota mengalami
inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di
Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dengan IHK sebesar 104,20 dan terendah
terjadi di Pekanbaru, Surakarta dan Surabaya sebesar 0,01 persen.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 1,91 persen dengan
IHK sebesar 102,79 dan terendah terjadi di Tangerang sebesar 0,01
persen dengan IHK sebesar 104,40.
Deflasi terjadi karena adanya
penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks
kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik dan bahan
bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen dan kelompok transportasi sebesar
1,46 persen;. Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok
makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,39 persen; kelompok pakaian dan
alas kaki sebesar 0,01 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan
pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,1 persen; dan kelompok
perawatan pribadin dan jasa lainnya sebesar 0,7 persen. Sementara
kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan;
kelompok rekreasi, olahraga dan budaya; kelompok pendidikan; dan
kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami
perubahan indeks/stabil.Tingkat inflasi tahun kalender Maret
2020 sebesar 0,34 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020
terhadap Maret 2019) sebesar 1,94 persen.Komponen energi pada
Maret 2020 stabil atau tidak mengalami perubahan indeks. Tingkat inflasi
komponen energi tahun kalender Maret 2020 sebesar -0,27 persen dan
tingkat inflasi komponen energi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap
Maret 2019) sebesar -0,24 persen. Komponen bahan makanan pada Maret 2020
mengalami inflasi sebesar 0,27 persen. Tingkat inflasi komponen bahan
makanan tahun kalender Maret 2020 sebesar 1,10 persen dan tingkat
inflasi komponen bahan makanan tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret
2019) sebesar 4,60 persen.